Karya Yahya M.S
Di jenang pintu berdiri anakku
mula melangkah ke pinara dunia
bakal menjadi pendatang asing
mengharungi gelombang lautan tak bernama
dengan persoalan tak bergambar
Adakah ia akan seperti anak piatu
dan menadah tangan meminta bukai
biar pun, tapi, dikatakan waris yang baru.
Katanya ia sekarang dipeluk sedan
mungkin bajunya menjadi kumal
dan kainnya puah dipalu himpit
jahitnya tatas tiada bergantian
dan sudahnya
Balai yang tunjung dirobohkan
(ia sudah mendengar daun-daun berbisik
dan angin sampar bersiul-siulan).
Benar katamu itu anakku
dunia yang ditempuh asing selamanya
dan bunyi kerakahnya tajam berbisa
(jangan takut)
nyanyiannya manis mengandung bisa
ialah seperti ular mengintai mangsanya
Tapi telah ku mandihi engkau, bukan?
isim yang ku tanamkan di dalam kulitmu
menjadi penimbul dan penyangga
Kau telah biasa berdiri di saujana hitam
atau duduk di belantara yang panas
jadikanlah ia seperti abu terbang
akan lari dikibas-kibaskan
dan engkau berdiri dengan zat Asma mu
Maka dengan pancaran sinar ‘ainul-yaqin
berjalanlah engkau di titian haqqul-yaqin
InsyaAllah
akan sirnalah lontaran api keraguan
tiada kejahatan tiada kebuntuan
engkaulah yang tetap teguh berdiri.
28 Syawal 1422H
12 Januari 2002M
No comments:
Post a Comment